Rabu, 08 Maret 2017

Meraih Sukses dengan Jualan Kerajinan Kulit Kerang



Ketika manusia membuka diri terhadap segala kemungkinan maka tentu banyak ide usaha yang bisa dijadikan peluang bisnis. Seperti di Sirimau, Ambon, cangkang kerang dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan unik dan cantik. Berlimpahnya cangkang kerang membuat masyarakat menjadi perajin kerang.

Adalah Rajab alias Apu, salah satu perajin cangkang kerang. Ia menekuni bisnis ini sebagai warisan dari ayahnya. Apu membuat beragam kerajinan, seperti; liontin, kaligrafi, plakat penghargaan, dan pajangan dengan berbagai motif.  Penghasilan Apu sekitar Rp 5 juta per bulan.

Dalam memasarkan hasil kerajinannya, selain dijual sendiri ada juga perajin yang menitipkannya ke kios-kios yang menjajakan barang cindera mata.  Heru salah satunya. Ia mengaku, kerajinan cangkang kerang dari Sirimau sampai ke Belanda karena dibawa orang Ambon sendiri. Ketika Natal dan tahun baru biasanya orang Ambon bepergian ke Belanda. Mereka membawa barang pesanan dalam jumlah banyak.

Bahan baku kerajinan cangkang kerang sangat banyak, antara lain; cangkang kerang mutiara, cangkang kerang jape-jape, mabe, dan berbagai jenis cangkang keong.

Di Cirebon juga ada orang yang mengembangkan usaha kerajinan dari cangkang atau kulit kerang, namanya Nur Handiah.  Ia mengawali usaha sekitar tahun 2000. Saat itu dia berstatus Pegawai Negeri Sipil, melihat peluang kerajinan kulit kerang ini cukup bagus. Maklum, sebelumnya, Nur dan sang suami sempat menjadi pemasok kulit kerang. Dia mengirim kulit kerang itu ke Filipina dan Hongkong

Nur Handiah secara otodidak membuat kerajinan kulit kerang ini. Satu per satu kreasi pun berhasil dibuatnya, seperti lampu gantung, kotak tisu, vas bunga, cermin, hingga kaligrafi. Pada awal usahanya, Nur menganggap pasar lokal kurang bagus maka dijajakilah pasar ekspor.

Melalui CV Multi Dimensi, Nur melayani pesanan dari luar negeri. Karena semua kerajinan kerang Nur dikerjakan dengan tangan, Nur mempunyai sekitar 300 karyawan tetap di pabriknya dan 200 karyawan lepas. Setiap bulan, pengiriman ke luar negeri mencapai 4-5 kontainer dengan nilai mencapai belasan miliar rupiah setiap tahun.

Di Surabaya juga ada Fernanda Reza yang memproduksi aneka aksesori kamar mandi dan furnitur dari kulit kerang. Produk-produknya diekspor ke berbagai negara. Ia memiliki satu pabrik dengan 40 karyawan. Penghasilannya mencapai miliaran rupiah per tahun. Merintis usaha sejak tahun 1998 dengan nama Promosia. Dalam sebulan, Reza menghasilkan lebih dari 1.400 unit barang untuk didistribusikan.

Dengan sentuhan kreativitas, sesuatu yang tak bernilai menjadi barang yang bernilai tinggi. Permasalahan yang biasanya terjadi di sekitar kita adalah masih banyak orang tak menyadari nilai jual pada kulit kerang. Alhasil, mereka membiarkan saja hamparan kulit kerang di pantai-pantai.


*Disadur dari http://peluangusaha.kontan.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar