Senin, 18 Maret 2013

Produk Kerajinan Cantik dari Limbah Kotak Susu


Di tangan Pimpi Syarley Naomi dan Rangga Kusmalendra,
kotak susu bekas berubah menjadi beragam bentuk 
kerajinan tangan yang cantik dan laris terjual.

Bahan baku kotak susu gampang didapat dan murah
Kebetulan keluarganya pengonsumsi susu
Namun seiring tingginya permintaan,
mereka lantas bekerja sama dengan beberapa kafe
untuk ”memulung” kotak susu dari keranjang sampahnya.

Awalnya, Pimpi iseng membuat kotak mungil
”Daripada dibuang, kami berusaha membuat kotak susu bekas
menjadi produk kerajinan yang cantik dan tahan lama,” katanya.
Sawo Kecik adalah label produk kerajinannya.

Belakangan, sebagian pelanggan Sawo Kecik mulai menyumbangkan sampah kotak susu.
Hanya kotak susu dengan bagian dalam berwarna putih yang bisa digunakan
karena tahan air, kuat, dan mudah dibentuk.
Jika terkena air, produk kerajinan kotak susu ini tidak akan melengkung.

Sejak tiga tahun lalu, mereka menjualnya secara online.
Sawo Kecik pun berkembang dari produk awal berupa kotak koin mungil
kini membuat penutup notebook, tempat paspor hingga dompet.

Harga sebuah dompet bahkan laku dijual lebih dari Rp 100.000 per buah,
Pimpi hanya melipat sesuai lekukan kotak susu lalu menyatukannya dengan lem kayu.
Penampilannya lalu dipercantik dengan lapisan dari kain katun.
Seluruh produk kerajinan kotak susu ditempeli label Sawo Kecik
dan dilengkapi informasi tentang jumlah bahan baku kotak susu
yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

Setiap hari, pasangan muda ini membuat seluruh produk Sawo Kecik
dengan ditemani seorang karyawan di rumah mereka di Bekasi.


Hari panen
Sebagai perintis membuat kerajinan tangan dari kotak susu,
mereka sering berbagi pengalaman dengan menggelar workshop di Jakarta.
Mayoritas peserta adalah kaum perempuan yang ingin berkarya untuk memanfaatkan waktu luang.

Ajang pelatihan ini digunakan oleh Pimpi untuk memamerkan sekaligus menjual produk Sawo Kecik.
Seluruh foto produk Sawo Kecik yang siap jual
biasanya ditampilkan secara online setiap dua pekan sekali
yang diberi istilah sebagai hari panen.

Saat ini, konsumen Sawo Kecik telah tersebar ke semua provinsi di Nusantara
dan sebagian produknya sudah pernah dipesan oleh pembeli dari luar negeri.

Sama seperti pohon sawo kecik yang dipercaya bisa menumbuhkan kebaikan,
Pimpi berharap produk Sawo Kecik bisa bermanfaat bagi sesama.
”Setidaknya kami berupaya mendaur ulang sampah menjadi produk yang berguna,” ujarnya.





Sumber: KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar