Saranto menuangkan ulasan
produk sepeda motor,
murni karena hobi, bukan pesanan
dari produsen.
Dia apa adanya mengupas kelebihan
dan kekurangan
seperti dalam tulisan berjudul Apakah Honda PCX Pas untuk Harian
yang tayang 21 Maret 2013.
Kebiasaan menulis di blog ini
dimulai sejak 2006.
Untuk bisa memberi penilaian secara
utuh
mulai performa mesin, porok, bodi,
sampai aksesorinya
tak harus membeli semua produk
sepeda motor.
“Saya sering meminjam motor teman
untuk test ride,” katanya.
Ia juga memberikan penilaian
berdasarkan gambar yang didapat di
internet.
Biasanya, penilaian ini untuk
produk-produk
yang belum meluncur di pasaran.
Contohnya, skuter matik merek Sym
400i.
Selain mengulas produk motor,
ia juga komentari kebijakan
pemerintah di bidang otomotif
seperti rencana kebijakan nomor
polisi ganjil-genap, misalnya.
“Motivasi saya bukan uang. Bagi
saya hobi ini iseng-iseng berhadiah,”
kata Saranto.
Taufik Hidayat Niswan juga
punya hobi sama,
me-review produk otomotif dan
menuliskannya
di situs pribadinya, TMCBlog.com.
Dia menekuni hobi me-review produk
motor sejak 2008 lalu.
Awalnya, dia hanya menuangkan
artikel ketika ada waktu senggang.
Tapi, kini dia menulis dua artikel
per hari.
Sumbernya dari pengalaman pribadi
melakukan test ride,
juga pengalaman orang lain dan
berita-berita di media massa.
Untuk menarik minat pengunjung
situs,
tulisan harus selalu up to date
dan sedang menjadi pembicaraan
hangat masyarakat.
Untuk itu, ia rajin baca buku-buku
dan media otomotif,
baik media cetak maupun media
online,
seperti Majalah Superbike dan
Fastbike.
Saat ini jumlah pengunjung
TMCBlog.com
rata-rata 20.000–30.000 orang per
hari.
Sebagian besar viewers adalah pria
dari berbagai profesi
dengan rentang usia 20 tahun–40
tahun.
Hobi ini hasilkan pemasukan lebih
dari Rp 7 juta sebulan.
Tarif iklan dan pemasangan artikel
berkisar Rp 1 juta sampai Rp
3 juta per bulan.
Ia juga memperoleh banyak relasi
dari pabrikan otomotif
dan bisa menjadi penyambung
aspirasi konsumen ke pabrikan.
Keuntungan lain yang didapat adalah
jalan-jalan ke luar negeri
atas undangan pabrikan otomotif.
Pada 2011 dia diundang Shell
Indonesia
menonton balap motor MotoGP di
sirkuit Sepang, Malaysia.
Lalu, diundang Yamaha ke Jepang dan
Ducati ke Thailand.
Stephen Langitan lewat situs
www.StephenLangitan.com,
menulis ulasan produk mobil
berdasar pengalaman test drive,
menceritakan kunjungan ke acara
otomotif di dalam dan luar negeri,
misal; balap mobil, pameran, dan
kegiatan komunitas otomotif.
Mulai hobi membedah produk mobil
sejak 2008,
karena merasa di milis selalu
dibatasi oleh moderator.
Ia keranjingan menulis di milis
semenjak 2000.
Pemasukannya sampai Rp 50 juta per
bulan.
Januari 2013 lalu, dia mendirikan
PT Media Satu Liputan (MediaSL)
sebagai badan hukum yang resmi bertanggung
jawab
atas pengelolaan
www.StephenLangitan.com.
Untuk membantu peliputan, ia rekrut
3 karyawan.
Per hari, situsnya dikunjungi
sekitar 12.000 pengunjung
sehingga sejumlah pengiklan dari
industri otomotif kepincut.
Sebut saja, PT Ford Motor Indonesia
(FMI); PT Topindo Atlas Asia, produsen oli Top 1;
PT Gajah Tunggal Tbk,produsen ban merek GT Radial; dan
Shell Oil Company.
“Tarif iklan Rp 5 juta–Rp 20 juta
per bulan
dan tulisan Rp 1,5 juta per
artikel,” papar Stephen.
Untuk menulis artikel pesanan
perusahaan,
biasanya antara perusahaan dengan
Stephen
sudah menjalin kontrak kerjasama.
Untuk klien tetap, pemuatan artikel
beserta foto produk
berkisar 4 artikel–8 artikel per
bulan.
Sedang untuk klien tidak tetap,
hanya satu sampai dua kali
penulisan artikel produk dengan
biaya Rp 1,5 juta.
Ulasan-ulasan Saranto, Taufik,
maupun Stephen
menjadi rujukan pecinta otomotif di
tanah air.
Blog pribadi mereka ramai
dikunjungi.
Akhirnya para Agen Tunggal Pemegang
Merek (ATPM)
membayar mereka untuk me-review
produk terbarunya.
Sumber: KONTAN Mingguan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar