Rabu, 15 Februari 2017

Meraih Sukses dengan Usaha Sablon


Setiap orang pasti mengenal usaha sablon. Hampir setiap kota di Indonesia terdapat orang-orang yang berwirausaha di bidang ini. Biasanya usaha sablon selalu berhubungan dengan konveksi. Menjamurnya distro busana merupakan salah satu lahan potensial yang menopang usaha sablon terus berkibar.

Distro busana biasanya menyediakan pernak-pernik kebutuhan generasi muda yang ingin tampil beda. Sebutlah kaos, jaket, kemeja, topi, sepatu, tas, dan lain-lain. Semua barang tersebut umumnya menampilkan produk sablon bercita rasa kekinian, bisa berupa gambar atau teks.  Tak berlebihan kalau ada yang menyimpulkan, selama masih ada generasi muda maka usaha sablon  masih menjanjikan.

Jika biasanya usaha sablon ditekuni oleh laki-laki, maka Wahyuni F Herawati adalah pengecualian. Wanita ini sukses mengantongi omset sebesar Rp 70 juta dalam sebulan, dan bisa meningkat sampai ratusan juta pada musim pilkada. Pelayanan yang bagus dan memberikan hasil sablon yang berkualitas adalah rahasianya.

Ditempa oleh kegagalan
Lulusan IPB Bogor ini sebelumnya pernah membuka usaha angkringan. Suatu ketika ada razia, ia harus merelakan barang dagangannya dan digusur oleh satpol PP karena berjualan di tempat yang memang dilarang untuk berjualan.

Wahyuni pun pernah mencoba usaha lain yaitu membeli beberapa produk unik dan kreatif di pasar kulakan Senin Jakarta yang kemudian dijual lagi. Namun jarak Jakarta dan rumahnya yang berada di Bogor cukup jauh serta selisih keuntungan yang sedikit membuat usaha ini tidak begitu lama usianya.

Merintis Usaha 
Suatu ketika ada pelatihan Diklat sablon yang diadakan di kota Bandung. Wahyuni punya ide untuk menekuni usaha sablon. Kebetulan sang suami Reza Rifyal Akbar sedang menganggur sehingga dapat mengikuti pelatihan tersebut.

Seusai mengikuti pelatihan, Wahyuni dan suaminya bertekad membuka usaha sablon. Bermodalkan Rp 300 ribu Wahyuni merintis usaha Sablon Bogor pada 14 Agustus 2012. Modal tersebut untuk membuat brosur promosi usahanya. Sedangkan untuk pengadaan bahan-bahan sablon, Wahyuni menjalin kerjasama dengan para pengusaha sablon.

Pada awalnya, Wahyuni boleh dikata cuma sebagai perantara. Kalau ada pesanan, ia langsung lempar ke pengusaha sablon yang sudah cukup ternama di Bandung.

Menjemput pesanan
Seiring perjalanan waktu, masyarakat mulai mengenal Sablon Bogor. Sekarang Wahyuni sudah mampu mengerjakan sendiri pesanan yang datang. Selain sablon, Wahyuni pun menerima jasa konveksi lainnya seperti pembuatan kemeja, seragam batik, swetter, celana training, seminar kit, dan masih banyak lagi.

Wahyuni punya kiat untuk menentukan harga. Ia tidak berpedoman pada katalog, namun menyesuaikan anggaran pelanggan. Ia ingin memberikan solusi tanpa harus mengurangi kualitas dan hasil produksi.

Sablon Bogor tidak hanya menerima pesanan langsung namun juga bisa dilakukan dengan cara online. Dengan kirim email kemudian konfirmasi ke customer service maka barang sudah bisa dikerjakan. Biasanya ia menetapkan DP sebesar 50% dengan transfer pembayaran melalui rekening, dan barang akan dikirim ke alamat setelah pesanan selesai dikerjakan.

Promosi Usaha
Wahyuni menyadari bahwa meski prospek usahanya tetap bagus namun agar usaha tetap eksis dan dikenal banyak orang maka ia rajin berpromosi di sosial media.  Ia juga menjaga hubungan baik dengan konsumen yang pernah mencoba jasa konveksi milikinya. Ia beranggapan jika konsumen puas, maka mereka ingin membuat produk lagi pasti akan kembali ke kita, dan bisa jadi merekomendasikan ke orang lain.



*disadur dari http://ideusahabisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar