Kamis, 18 April 2013

Bisnis Telur Ayam Berbuah Jutawan



Melati Fajarwati, warga Pontianak, sukses menjadi jutawan dengan berjualan telur.
Omzetnya per tahun mencapai Rp 4,3 miliar dan dipasarkan hingga ke Pulau Jawa.

Mela, panggilan akrab perempuan pertengahan 20 tahun ini,
mengawali bisnisnya dengan mengikuti lomba kewirausahaan
yang diadakan oleh Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan.
Dia terinspirasi dari peternakan ayam Balqis milik tetangganya.
"Saya melihat peluang pasar telur ayam organik
dari jenis ayam arab atau ayam Balqis cukup bagus,
tetapi belum terkelola dengan baik," katanya.

Mela lantas membuat bisnis plan dan memproyeksikan peluang usaha ayam Balqis tersebut.
Tak disangka, proposal bisnisnya disetujui dan dibantu dalam mewujudkannya.
Mela kemudian mengikuti lomba kewirausahaan yang diadakan Bank Mandiri,
dan keluar sebagai pemenangnya.
Uang hadiah pun kembali dijadikan penguatan untuk modal usahanya.

"Kini saya bisa menghasilkan lebih dari 4.000 butir telur per hari
dengan harga @ Rp 2.500 per butirnya," kata Mela.
Seharinya tak kurang dari Rp 10 juta keuntungan bersih diraihnya.
Setahun, omzet Mela bisa mencapai Rp 4,3 miliar.
Peternakan Mela, di kawasan Parit Wak Liji, Kabupaten Kubu Raya,
telah membawanya menjadi jutawan dalam usia muda.

"Kalimantan Barat masih mempunyai lahan yang potensial untuk membangun usaha peternakan.
Lagi pula tidak terlalu sulit pengembangannya," kata Melati,
dalam seminar "Wanita Wirausaha Mandiri-Femina"
dengan tema Inovasi Tanpa Batas, Sabtu, 23 Maret 2013, di Pontianak.



Sumber: TEMPO.CO

Selasa, 16 April 2013

Membuat Lilin Aroma



Alat yang diperlukan:
Wax--pilih yang premium, dalam bentuk jel, wax lebah atau krim semua bisa
Stearin--berfungsi sebagai pengeras wax yang gampang meleleh
sehingga memperendah tipe wax yang tahan dengan temperatur tinggi
Cetakan--bisa terbuat dari plastik, logam atau tanah liat.
Sumbu untuk lilin
Pewarna tersedia dalam berbagai pilihan dan bisa dicampur (menarik bukan)
Parfum untuk aroma.


Tahapan cara membuat lilin:


1. Mempersiapkan cetakan

Pilih cetakan berbagai bentuk dan ukuran,
bersihkan dari bercak atau noda
agar lilin tercetak sempurna.

Pilih sumbu yang tepat. Makin besar cetakan
maka gunakan sumbu ukuran tebal, begitu pula sebaliknya.
Potong sumbu paling sedikit lima centimeter lebih panjang dari cetakan.
Ulur sumbu ke tengah cetakan dan buat simpul pengaman di luar cetakan
yang bisa anda lilitkan di stik es krim misalnya.

Simpul harus tepat berdiri tegak di tengah cetakan
tidak boleh tegang atau terlalu molor.

2. Melelehkan Wax dan Persiapan
Wax atau lilin dalam bentuk parafin akan meleleh di bawah titik didih air.
Bila anda tidak memiliki panci khusus lilin, maka siapkan
dua wajan teflon tua kecil yang satunya pas di dalam dari wajan lainnya.

Didihkan air di wajan lebih besar.
Lalu tempatkan parafin di wajan lebih kecil sekitar 500 gram.
Letakkan wajan kecil di atas wajan besar dan jaga api tetap kecil.

Jangan tinggalkan panci anda begitu parafin mulai meleleh.
Terus cek ketinggian air di wajan lebih besar.
Ketika wax sepenuhnya meleleh tambahkan stearin
untuk meningkatkan kualitas pembakaran lilin

Takarannya, 1 stearin : 10 bagian parafin.

Bila parafin terpercik ke api saat melelehkan,
langsung matikan kompor dan tutup api dengan kain basah.
Jangan gunakan air untuk mematikan air
dan JANGAN pernah panaskan parafin di atas 90 derajat celsius.

3. Pewarnaan dan Pemberian Aroma

Tambahkan pewarna sedikit demi sedikit
tepat sebelum panci diangkat dari kompor.
Sebagai panduan, 25 persen dari satu lembar pewarna lilin
sudah bisa membuat cerah 500 gram campuran lilin dan stearin.

Selanjutnya yakni memberi aroma.
Cukup tuangkan 2,5 ml aroma ke cairan 500 gr lilin+stearin.
Bentuk aroma kadang tersedia dalam blok atau cair.
Minyak pot-pourri atau minyak esensial bisa juga digunakan.
Aduk campuran lalu angkat dari kompor.
Jangan sampai cairan lilin anda mendidih atau menggelembung.

4. Penuangan.

Hangatkan cairan lilin+stearin sedikit.
Jauh lebih mudah bila anda menuangnya terlebih dahulu ke dalam gelas ukur
atau tempat semacam teko lalu tuang ke cetakan.

Bila perlu putar cetakan sedikit demi sedikit saat menuang.
Cara ini mencegah pembentukan gelembung udara.
Tuang lilin ke cetakan hingga hampir menyentuh batang penyokong sumbu.

5. Penyelesaian.
Begitu cairan mendingin,
maka ia akan mulai berkontraksi dan melepaskan area dasar cetakan.
Celah ini bisa anda isi kembali dengan menuangkan cairan panas.

Begitu semua membeku betul,
hilangkan penyegel cetakan dan potong sumbu sedekat mungkin dengan simpul.
Keluarkan lilin dari cetakan. Bila lilin anda susah keluar,
letakkan ke dalam kulkas selama 15 menit
atau tempatkan cetakan yang masih berisi lilin ke air panas beberapa saat.

Saat lilin anda sudah keluar, rapikan sumbu,
ratakan bagian bawah lilin dengan menggosok.
Bersihkan semua peralatan.
Biarkan lilin mengeras sekurangnya 24 jam sebelum anda menyalakan.

Gunakan kreativitas saat menghias lilin.
Anda bisa menempelkan elemen-elemen hias,
seperti bunga atau daun kering, lalu lapisi
atau olesi dengan lilin panas untuk merekatkan.

Tips dan Petunjuk

Cobalah buat lilin dengan beberapa lapisan warna.
Tuang setiap warna dengan jeda waktu 45 menit
untuk menunggu mereka menjadi jel sebelum menuangkan warna lain.
Anda bisa mengukur berapa volume cetakan
dengan menuangkan air terlebih dahulu dan mengukur air tadi ke gelas ukur.
Panduan kasar, 1kg parafin = 4 bungkus plastik butir parafin
Hasil akhir lilin selalu memberi efek warna lebih gelap ketimbang lilin leleh.



Sumber: hobbycraft.co.uk & REPUBLIKA.CO.ID

Seni Mozaik, Mempercantik Barang Tua



Meja usang, lemari butut, jangan buru-buru dibuang.
Anda bisa mempercantiknya dengan melapisi permukaan
dengan pecahan ubin, alias menciptakan mozaik.
Papan yang semula 'nganggur' pun bisa menjadi meja serbaguna baru lewat seni mosaik.

Seni menyusun ubin atau Mozaik sebenarnya sudah muncul
berabad-abad lalu pada era Romawi bahkan sebelum itu.
Metode ini digunakan untuk mendekorasi bangunan dan menciptakan karya seni.

Saat ini mosaik menjadi populer di kalangan penghobi dan desainer.
Anda pun bisa menghadirkan mozaik sendiri dalam rumah. Tertarik mencoba?



Bahan dan peralatan yang dibutuhkan:

1. Tentu saja ubin untuk menyusun mozaik.
Anda bisa membeli ubin kecil-kecil berukuran 2x2 cm.
Tapi paling hemat, sebelum memulai proyek ini,
kumpulkanlah pecahan-pecahan ubin yang bisa anda peroleh
saat membongkar bagian rumah, mendatangi proyek-proyek konstruksi,
atau meminta dari teman dan saudara untuk tidak membuang pecahan ubin yang mereka miliki.

2. Pemotong ubin. Alat ini penting untuk pekerjaan detail
karena memungkinkan anda memotong ubin-ubin menjadi setengah,
seperempat, segitiga atau menciptakan lekuk kurva yang diinginkan.

4. Lem PVA. Satu kemasan lem ini dibutuhkan
untuk merekatkan tiap-tiap ubin di posisi yang diinginkan.

5, Sement nat. Ini adalah materi pengisi di antara ubin
untuk memperkuat sambungan antarubin.
Warna nat, atau semen pengisi sambungan ubin
kini tersedia dalam beberapa pilihan warna.
Pelajari ubin yang anda miliki, warna mana
yang bakal lebih dominan, lalu tentukan warna nat apa yang sesuai.

6. Spatula untuk melapiskan semen nat di celah-celah ubin.

7. Barang untuk didekorasi.
Mulailah dengan proyek sederhana,
seperti meja dengan permukaan usang,
pigura kaca atau pigura foto sendiri.

8. Spons untuk menghapus adonan nat yang meluber ke sisi ubin.
Perlu untuk menghapus segera nat yang mengenai ubin
agar membuat karya anda bersih dan tak coreng-moreng.

9. Pensil atau kapur untuk menggambar pola desain yang anda inginkan.

10. Kacamata pengaman.
Selalu gunakan pelindung mata saat memotong ubin.



Metode sederhana membuat mozaik.

1.
Pilih jumlah dan rentang warna ubin
yang hendak Anda aplikasikan dalam desain.

2.
Gambar pola di atas permukaan yang ingin diberi mozaik
sekaligus tentukan warna yang akan mengisi tiap area tersebut.
Anda bisa memulai dulu menggambar pola di atas kertas sebagai panduan.

Cara termudah mulailah dengan bentuk-bentuk geometris sederhana
lalu menambah kompleksitas desain dengan kurva dan lingkaran.


3.
Potong ubin-ubin dengan alat pemotong atau pecahkan dengan acak.
Anda bisa pula menempatkan ubin-ubin ke dalam kantong tebal,
terbuat dari plastik tebal lalu pukul-pukul dengan palu kecil.

Selalu gunakan kacamata pelindung ketika memotong ubin.
Ingat pula untuk tidak membersihkan tempat kerja anda dengan tangan telanjang
karena potongan ubin bisa menimbulkan luka.


4.
Susun pecahan-pecahan ubin tadi dalam area yang anda inginkan.
Lebih mudah memulai dari bagian utama desain,
lalu melengkapi bagian tepi atau area latar.
Kalau anda merasa suka dengan tampilan susunan ubin,
anda bisa memulai merekatkan satu persatu ubin tersebut dengan lem.


5.
Selalu oleskan lem di bagian bawah ubin.
Terlalu banyak lem bisa merepotkan proses pengerjaan
karena area sekitar berlepotan dan mempersulit pembersihan.
Jadi berhati-hatilah. Teruskan aktivitas pengeleman hingga seluruh ubin melekat.
Biarkan lem mengering dan merekat kuat sekurangnya dua jam.


6.
Memberi nat antarubin.
Pastikan semua celah antara ubin terisi
dan bisa dilakukan dengan spatula.
Bersihkan segera ubin yang berlepotan dengan semen nat.
Gunakan busa lembab.



Petunjuk dan Tips


1.
Persiapkan semua ubin dalam kantong plastik tebal.
Cara ini membuat semua debu dan serpihan kaca
tidak bertebaran dan mengamankan area kerja anda.


2.
Selalu bekerja dalam area kerja di atas media atau baki,
sehingga anda bisa dengan mudah memindahkan proyek anda
ketika ingin ditangguhkan di lain hari.


3.
Ketika mengaplikasikan mozaik ke media datar,
berilah pemberat di atasnya hingga lem mengering.
Cara ini mencegah lem mencuat ke luar dan membungkus ubin.


4.
Bila anda kesulitan mencari warna nat sesuai keinginan,
anda bisa menambah cat air ke dalam larutan nat warna putih
untuk menciptakan warna-warna lebih kaya.


5.
Campur semen nat sekental mungkin
sebab bila terlalu banyak air akan membuat nat retak-retak.


6.
Peringatan Keamanan.
SELALU gunakan kacamata pengaman dan masker wajah setiap kali memotong ubin.
Bersihkan seksama serpihan dan debu menggunakan sikat atau vacuum cleaner.
Untuk menghindari kontak dengan pecahan kaca, gunakan sarung tangan.

Selamat mencoba!




Sumber: REPUBLIKA.CO.ID