Rabu, 05 Juni 2013

Rezeki dari Memberikan Komentar pada Produk Otomotif




Melalui blog pribadinya: arantan.wordpress.com.
Saranto menuangkan ulasan produk sepeda motor,
murni karena hobi, bukan pesanan dari produsen.
Dia apa adanya mengupas kelebihan dan kekurangan
seperti  dalam tulisan berjudul Apakah Honda PCX Pas untuk Harian
yang tayang 21 Maret 2013.
Kebiasaan menulis di blog ini dimulai sejak 2006.


Untuk bisa memberi penilaian secara utuh 
mulai performa mesin, porok, bodi, sampai aksesorinya
tak harus membeli semua produk sepeda motor.
“Saya sering meminjam motor teman untuk test ride,” katanya.
Ia juga memberikan penilaian
berdasarkan gambar yang didapat di internet.
Biasanya, penilaian ini untuk produk-produk
yang belum meluncur di pasaran.
Contohnya, skuter matik merek Sym 400i.

Selain mengulas produk motor,
ia juga komentari kebijakan pemerintah di bidang otomotif
seperti rencana kebijakan nomor polisi ganjil-genap, misalnya.
“Motivasi saya bukan uang. Bagi saya hobi ini iseng-iseng berhadiah,”
kata Saranto.

Taufik Hidayat Niswan juga punya hobi sama,
me-review produk otomotif dan menuliskannya
di situs pribadinya, TMCBlog.com.
Dia menekuni hobi me-review produk motor sejak 2008 lalu.
Awalnya, dia hanya menuangkan artikel ketika ada waktu senggang.
Tapi, kini dia menulis dua artikel per hari.
Sumbernya dari pengalaman pribadi melakukan test ride,
juga pengalaman orang lain dan berita-berita di media massa.

Untuk menarik minat pengunjung situs,
tulisan harus selalu up to date
dan sedang menjadi pembicaraan hangat masyarakat.
Untuk itu, ia rajin baca buku-buku dan media otomotif,
baik media cetak maupun media online,
seperti Majalah Superbike dan Fastbike.

Saat ini jumlah pengunjung TMCBlog.com
rata-rata 20.000–30.000 orang per hari.
Sebagian besar viewers adalah pria dari berbagai profesi
dengan rentang usia 20 tahun–40 tahun.

Hobi ini hasilkan pemasukan lebih dari Rp 7 juta sebulan.
Tarif iklan dan pemasangan artikel
berkisar Rp 1 juta sampai  Rp 3 juta per bulan.
Ia juga memperoleh banyak relasi dari pabrikan otomotif
dan bisa menjadi penyambung aspirasi konsumen ke pabrikan.
Keuntungan lain yang didapat adalah jalan-jalan ke luar negeri
atas undangan pabrikan otomotif.
Pada 2011 dia diundang Shell Indonesia
menonton balap motor MotoGP di sirkuit Sepang, Malaysia.
Lalu, diundang Yamaha ke Jepang dan Ducati ke Thailand.


Stephen Langitan lewat situs www.StephenLangitan.com,
menulis ulasan produk mobil berdasar pengalaman test drive,
menceritakan kunjungan ke acara otomotif di dalam dan luar negeri,
misal; balap mobil, pameran, dan kegiatan komunitas otomotif.
Mulai hobi membedah produk mobil sejak 2008,
karena merasa di milis selalu dibatasi oleh moderator.
Ia keranjingan menulis di milis semenjak 2000.

Pemasukannya sampai Rp 50 juta per bulan.
Januari 2013 lalu, dia mendirikan PT Media Satu Liputan (MediaSL) 
sebagai badan hukum yang resmi bertanggung jawab
atas pengelolaan www.StephenLangitan.com.
Untuk membantu peliputan, ia rekrut 3 karyawan.


Per hari, situsnya dikunjungi sekitar 12.000 pengunjung
sehingga sejumlah pengiklan dari industri otomotif kepincut.
Sebut saja, PT Ford Motor Indonesia (FMI); PT Topindo Atlas Asia, produsen oli Top 1; 
PT Gajah Tunggal Tbk,produsen ban merek GT Radial; dan Shell Oil Company.
“Tarif iklan Rp 5 juta–Rp 20 juta per bulan
dan tulisan Rp 1,5 juta per artikel,” papar Stephen.

Untuk menulis artikel pesanan perusahaan,
biasanya antara perusahaan dengan Stephen
sudah menjalin kontrak kerjasama.
Untuk klien tetap, pemuatan artikel beserta foto produk
berkisar 4 artikel–8 artikel per bulan.
Sedang untuk klien tidak tetap, hanya satu sampai dua kali
penulisan artikel produk dengan biaya Rp 1,5 juta.

Ulasan-ulasan Saranto, Taufik, maupun Stephen
menjadi rujukan pecinta otomotif di tanah air.
Blog pribadi mereka ramai dikunjungi.
Akhirnya para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)
membayar mereka untuk me-review produk terbarunya.





Sumber: KONTAN Mingguan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar